Korea Selatan Pikir Ulang Pencairan Dana Iran
Penyitaan kapal tanker Hankuk Chemi memicu ketegangan antara Iran dan Korea Selatan, khususnya di tengah rencana kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Choi Jong-kun ke Teheran.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyebut pihaknya saat ini tengah meninjau kembali kunjungan Choi yang direncanakan akan dilakukan pada Minggu (10/1).
Seorang pejabat kementerian mengatakan, rencana kunjungan tersebut masih belum jelas, seperti dikutip Reuters.
Kunjungan Choi ke Teheran sendiri bertujuan untuk membahas permintaan Iran untuk mencairkan dana sebesar 7 miliar dolar AS yang dibekukan oleh bank-bank Korea Selatan atas sanksi Amerika Serikat (AS).
Dana tersebut direncanakan akan digunakan untuk membeli vaksin Covid-19.
Namun di tengah pembicaraan, Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Senin (4/1) mengumumkan pihaknya telah menyita kapal tanker berbendera Korea Selatan, Hankuk Chemi yang membawa 7.200 ton etanol karena pencemaran laut.
Selain menyita kapal, IRGC juga menahan anak buah kapal (ABK) tanker tersebut di Pelabuhan Bandar Abbas. Para ABK sendiri terdiri dari warga negara Korea Selatan, Indonesia, Vietnam, dan Myanmar.
Dilaporkan Yonhap, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha pada Selasa (5/1) telah melakukan upaya diplomatik untuk membebaskan kapal tanker tersebut.
Ditanya tentang niat Iran untuk mencairkan aset yang dibekukan, Kang mengatakan keselamatan awak kapal lebih penting.