Korea Selatan Kirim Tenaga Ahli Ikut Cari Sriwijaya SJ-182
Pemerintah Korea Selatan memberikan bantuan untuk mencari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu (9/1).
Melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta, Korea Selatan menyatakan telah memberikan bantuan berupa kapal riset (ARA) dan alat pendeteksi keadaan bawah laut yang saat ini tengah dioperasikan oleh Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC).
Seoul juga memberikan tenaga ahli untuk mengoperasikan alat tersebut guna mempercepat proses pencarian korban dan pesawat rute Jakarta-Pontianak itu.
"Pemerintah Korsel segera mengambil keputusan untuk menyalurkan bantuan tersebut atas permintaan darurat dari Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemen Marves RI Safri Burhanuddin pada Sabtu," ujar kedutaan dalam keterangannya yang dikutip dari ZonaTerbang.id, Senin (11/1).
Kedutaan menuturkan, kapal ARA merupakan kapal boat berbobot 12 ton yang dikirim ke Indonesia oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan untuk program survel awal kawasan pesisir Cirebon dalam skema Overseas Development Assistance (ODA) senilai 5 miliar won.
Kapal tersebut dilengkapi oleh Multi-Beam Echo Sounder Sub-Bottom Profiler atau alat yang dapat mendeteksi kondisi dasar laut dengan lebih presisi 10 kali lipat dan memiliki kecepatan observasi dua kali lipat dibanding alat lainnya.
"Kapal ARA didesain secara khusus untuk melakukan riset laut dangkal. Oleh karenanya, diharapkan kehadiran kapal ARA tersebut dapat sangat membantu dalam proses pencarian yang dilakukan," terang kedutaan.
Selain itu, Korea Selatan juga mengerahkan 15 orang ahli, termasuk Kepala MTCRC Park Hansan. Mereka terdiri dari kapten kapal riset, tiga awak kapal, lima tenaga ahli operasi, dan tujuh tenaga ahli pendataan.
Saat ini, kapal dan para tenaga ahli telah diberangkatkan ke pelabuhan Tanjung Priok dari Pelabuhan Cirebon pada Senin pukul 4.30.
Bantuan dari Korea Selatan akan dikerahkan ke lokasi dugaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air pada Senin (11/1) sore atau Selasa (12/1) bersama dengan tim Basarnas.