Dua Pangkalan AS di Korea Selatan Ditutup, Hindari Peningkatan Kasus Baru Covid-19
Pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan (USFK), menerapkan pengawasan ketat di dua pangkalan terbesar miliknya, US Army Garrison Yongsan dan Camp Humphreys, mulai Sabtu (16/1) hingga Selasa (19/1). Pengawasan ketat itu dilakukan pasca belasan tentara dinyatakan terinfeksi Covid-19.
Camp Humphreys yang terletak di Pyeongtaek, Seoul, merupakan pangkalan militer AS terbesar di luar negeri, menampung anggota USFK, ribuan tentara lainnya, pekerja sipil, serta anggota keluarga mereka.
Reuters melaporkan pada Sabtu (16/1), hingga saat ini belum jelas berapa banyak kasus yang telah dilaporkan di dua pangkalan itu. Namun, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan bahwa total 18 orang yang terkait dengan pangkalan AS di Seoul sejauh ini dinyatakan positif.
Penemuan klaster baru tersebut terjadi di tengah vaksinasi Covid-19 yang saat ini sedang diberikan kepada pasukan AS di negara itu.
Pada Jumat (15/1) malam waktu setempat, Korea Selatan melaporkan 580 kasus baru infeksi virus corona, sehingga total infeksi di negara itu menjadi 71.820, dengan 1.236 kematian.
Lebih dari 60 persen kasus yang ditularkan di dalam negeri berasal dari Seoul dan daerah sekitarnya.
Dalam pernyataan terbarunya pada Sabtu (16/1), Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol mengatakan bahwa Korsel akan memperpanjang pedoman jarak sosial di ibu kota berpenduduk padat dan daerah sekitarnya selama dua minggu ke depan.
“Meski kami telah menghentikan penyebaran gelombang ketiga dan pandemi telah mengalami penurunan, kami masih belum bleh lengah” kata Kwon.
Pembatasan mencakup larangan pertemuan pribadi lebih dari empat orang dan menutup sebagian besar bangunan dan toko pada pukul 9 malam. Beberapa tempat terpaksa ditutup seperti gym dan bar karaoke, namun mereka akan kembali beroperasi jika diterapkan dengan ketat segala tindakan pencegahan, kata Kwon.
Otoritas kesehatan juga mendesak orang untuk tinggal di rumah selama liburan Tahun Baru Imlek yang akan datang pada awal Februari, ketika biasanya orang secara tradisional melakukan perjalanan untuk berkumpul bersama dengan keluarga.
Korea Selatan, yang telah menghentikan penguncian total atau perintah tinggal di rumah, telah mengalami gelombang infeksi terbesar dalam beberapa pekan terakhir, dengan rekor 1.241 kasus dalam satu hari selama liburan Natal.