Indonesia Pamerkan Hutan Batik untuk Seollal
Hutan Batik Indonesia. Itulah tema pameran yang sedang digelar KBRI Seoul di Wisman Indonesia.
Pameran ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Tahun Baru Korea atau Seollal yang akan dirayakan tanggal 11 Februari 2021.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Korea Selatan, Umar Hadi, mengundang Stasiun TV Arirang untuk menyaksikan langsung keindahan Hutan Batik Indonesia itu.
"Batik adalah warisan budaya tak benda bangsa Indonesia yang dicintai dan dikenakan tidak hanya oleh warga negara Indonesia tetapi juga warga dunia, sebagaimana hanbok,” ujar Dubes Umar Hadi.
“Dalam rangka memperingati Tahun Baru Korea, KBRI Seoul menyelenggarakan pameran Hutan Batik yang tampilkan Batik dari berbagai daerah di Indonesia,” sambungnya dalam keterangan yang diterima dari KBRI Seoul.
Di Indonesia, Batik yang memiliki ribuan motif sarat makna juga dikenakan di saat memperingati Hari Raya. Banyak motif yang terinspirasi dari akulturasi budaya Indonesia dengan budaya lain seperti motif Naga dan Burung Hong yang juga merupakan motif ikonik bangsa Korea, di mana dahulu dikenakan Kaisar dan Permaisuri.
Sama halnya dengan motif legendaris Batik yaitu Parang Rusak yang dahulu merupakan motif larangan hanya dapat dikenakan Sultan dan keluarga Kesultanan Mataram, kemudian menjadi Yogyakarta dan Surakarta.
Selain melihat keindahan hutan batik Indonesia, wartawati Arirang, Laah Hyun Kyung, yang mengunjungi Wisma Indonesia juga berkesempatan mendengarkan alunan musik Gamelan, dan menikmati kopi khas Indonesia.
Dia juga mendapatkan kesempatan untuk ikut membuat batik.
“Ini membuat saya merasa tidak sedang di Korea, melainkan di Indonesia,” ujarnya yang hadir mengenakan Hanbok.
Hutan Batik menampilkan koleksi Batik dan dekorasi indah karya Ibu Nila Umar Hadi, istri Duta Besar RI di Seoul.
Pameran mini Hutan Batik diselenggarakan juga di dalam memperingati Tahun 2021 sebagai Tahun Internasional Ekonomi Kreatif untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Di bawah kepemimpinan Duta Besar Umar Hadi, KBRI Seoul merupakan perwakilan RI pertama di dunia yang membentuk Fungsi Ekonomi Kreatif dan Digital untuk menangani promosi 17 subsektor ekonomi kreatif, termasuk fashion dan Batik, serta akses produk kreatif Indonesia ke pasar digital Korea Selatan.
Di penghujung tahun 2020, Duta Besar Umar Hadi memperoleh penghargaan Rekor dari Museum Rekor Indonesia atas keberhasilan memfasilitasi penjualan Batik antara UKM dan Yayasan Batik ke pengusaha Korea Selatan sebesar Rp 1 miliar.