Gara-gara Squid Game, Netflix Digugat Penyedia Internet Korea Selatan Rp 327 M
Serial hits Netflix, Squid Game, begitu populer. Jutaan pasang mata seluruh dunia tertuju pada karya sutradara Hwang Dong Hyuk ini.
Namun, di negara asalnya, Korea Selatan, kepopuleran serial itu justru mendatangkan masalah.
Adalah SK Broadband, penyedia layanan Internet Korea Selatan yang merasa 'terganggu' oleh seri yang meiliki sembilan episode itu. Mereka bahkan telah melayangkan gugatan kepada Netflix atas 'gangguan' tersebut.
"Kami menuntut Netflix membayar biaya dari peningkatan lalu lintas jaringan dan pekerjaan pemeliharaan karena lonjakan pemirsa ke konten perusahaan AS," kata juru bicara SK, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/10).
Langkah itu dilakukan setelah pengadilan Seoul mengatakan Netflix harus "secara wajar" memberikan sesuatu sebagai imbalan kepada penyedia layanan internet untuk penggunaan jaringan, dan beberapa anggota parlemen Korsel telah berdiskusi untuk menentang penyedia konten yang tidak membayar untuk penggunaan jaringan meskipun menghasilkan lalu lintas yang eksplosif.
Netflix mengatakan akan meninjau klaim SK Broadband, dan mencari dialog serta mencari cara untuk bekerja dengan penyedia layanan internet itu untuk memastikan pelanggan tidak terpengaruh.
"Popularitas serial hit 'Squid Game' dan serial lainnya telah menjadikan status Netflix sebagai penghasil lalu lintas data terbesar kedua di Korsel setelah YouTube, tetapi keduanya adalah satu-satunya pihak yang tidak membayar biaya penggunaan jaringan, seperti Amazon, Apple dan Facebook membayar," kata SK.
"Lalu lintas data Netflix yang ditangani oleh SK melonjak 24 kali lipat dari Mei 2018 menjadi 1,2 triliun bit data yang diproses per detik pada September," kata SK, berdasarkan keberhasilan beberapa produksi Netflix dari Korea termasuk 'Squid Game' dan serial yang diadaptasi dari webtoon, 'D.P'.
SK Broadband mengatakan telah mengajukan gugatan terhadap Netflix untuk membayar penggunaan jaringan SK sejak Netflix mulai menggunakan jalur khusus SK mulai tahun 2018 untuk mengirimkan konten video definisi tinggi dengan jumlah data yang semakin besar kepada pemirsa di Korea dari server di Jepang dan Hongkong.
SK memperkirakan biaya penggunaan jaringan yang harus dibayar Netflix adalah sekitar 27,2 miliar won atau sekitar 22,9 juta dolar AS (327 miliar rupiah), pada tahun 2020 saja, kata dokumen pengadilan.
Netflix telah mengajukan banding atas putusan tersebut, menurut catatan pengadilan, dengan proses baru akan dimulai pada akhir Desember.
Netflix mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa itu berkontribusi pada penciptaan sekitar 16.000 pekerjaan di Korea Selatan yang berasal dari sekitar 770 miliar won investasi, serta efek ekonomi sekitar 5,6 triliun won.