Dubes Korsel untuk ASEAN Jabarkan Tiga Elemen Kunci dalam KASI
Kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pemerintahan Korea Selatan di bawah Presiden Yoon Seok-yeoul pada November lalu menjadi bahasan utama dalam seminar Internasional yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Selasa (20/12).
Bersamaan dengan itu, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kwon Hee-Seog ikut hadir dalam seminar dan menjabarkan beberapa hal penting dalam Korea-ASEAN Solidarity Initiative (KASI).
Dalam pidato pembukaanya, Dubes menjelaskan tiga elemen kunci yang ada dalam kebijakan KASI, yakni kebebasan, perdamaian dan kesejahteraan yang akan diimplementasikan dalam cakupan Indo Pasifik.
Pertama, kata Dubes, elemen kebebasan akan diimplementasikan melalui penguatan nilai-nilai internasional.
"Dalam kunci kebebasan Korea akan memperkuat aturan berdasarkan tatanan internasional yang didasarkan pada nilai demokrasi, aturan hukum dan HAM," ujarnaya.
Dubes mengatakan, pada kunci kedua, yakni perdamaian, ASEAN dan Korea akan semakin berperan aktif dalam mencegah konflik di kawasan melalui dialog strategis dan kerjasama maritim.
"Perdamaian, kita akan bergerak aktif untuk mencegah konflik dan berpegang teguh pada resolusi perdamaian dan dialog untuk menciptakan stabilitas kawasan regional," jelasnya.
Elemen ketiga, yakni kemakmuran, dijelaskan Dubes akan berkaitan dengan penciptaan kesejahteraan bersama melalui ASEAN-Korea Free Trade Area, kerjasama industri kendaraan listrik dan tranfomasi digital.
"Korea Ingin berkontribusi dalam menciptakan kemakmuran bersama dalam aturan ekonomi bebas dan adil di Indo Pasifik," kata Dubes.
Selain Dubes Korea Selatan, acara Seminar dihadiri oleh Rektor Universitas Pertamina IGN Wiratmaja Puja, dan Duta Besar Republik Korea untuk ASEAN Kwon Hee-seog, Dekan Fakultas Komunikasi dan Diplomasi Universitas Pertamina Dewi Hanggraeni.
Beberapa narasumber pengisi dua sesi diskusi di antaranya Dosen Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah, dan peneliti senior LIPI Muhammad Haripin dan Dosen Universitas Pertamina, Novita Putri Rudiany.
Ratusan mahasiwa dari berbagai universitas juga turut aktif mengikuti acara seminar secara fisik di Universitas Pertamina maupun melalui Zoom.