Sukses Mengembangkan Bisnis Sendiri, Lima dari 15 Pekerja Migran Raih Penghargaan Tertinggi dari Kemenaker Korea

Sukses Mengembangkan Bisnis Sendiri, Lima dari 15 Pekerja Migran Raih Penghargaan Tertinggi dari Kemenaker Korea
Para pekerja migran saat menghadiri jamuan dari Kementerian Tenaga Kerja Korea, 15 November kemarin/Korea Times

Kementerian Ketenagakerjaan dan Tenaga Kerja Korea pada Rabu, 15 November 2023 bersama dengan Layanan Pengembangan Sumber Daya Manusia Korea, mempersembahkan penghargaan kepada 15 pekerja asing yang telah kembali ke negara asal mereka setelah meniti karir di Korea melalui Sistem Izin Kerja (EPS). Lima di antaranya diberikan penghargaan khusus karena mewakili kasus-kasus sukses.

 

EPS adalah sebuah program tenaga kerja migrasi yang memungkinkan pekerja dari 16 negara Asia untuk bekerja di Korea dengan visa kerja non-profesional E-9. Dalam acara undangan ini, Kementerian bertujuan membagikan cerita inspiratif dari para pekerja migran setelah berkontribusi di Korea melalui EPS.

Salah satu yang mendapat penghargaan tertinggi adalah Vu Van Giap, pekerja migran asal Vietnam, yang telah berhasil menciptakan bisnis sendiri setelah lima tahun (2006-2011) bekerja di sektor perikanan. Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Tenaga Kerja Lee Jung-sik.

"Para pekerja migran yang memiliki kisah sukses memberikan contoh yang baik bagi mereka yang saat ini bekerja di Korea dan juga bagi mereka yang ingin masuk ke Korea," kata Menteri Lee.

Vu Van Giap, dalam kisahnya yang mengharukan, menceritakan perjuangannya di Korea. "Saya belajar dengan keras untuk lulus Tes Kemahiran Berbahasa Korea (TOPIK) dan berhasil masuk ke Korea sebagai pekerja perikanan pada 2006. Di tempat kerja pertama, saya berada di kapal penangkap ikan untuk menangkap gurita. Itu sulit, tetapi saya bertahan dengan memikirkan ibu dan nenek saya di Vietnam."

Setelah kembali ke Vietnam, Giap dipekerjakan oleh perusahaan Korea yang mengkhususkan diri pada mesin industri. Dengan tekad dan kerja keras, ia akhirnya mendirikan perusahaannya sendiri pada  2019, yang kini telah menjadi mitra bagi perusahaan top Korea seperti Samsung Electronics dan LG Electronics.

"Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, tetapi untuk semua pekerja migran Vietnam. Saya berharap lebih banyak lagi pekerja Vietnam yang bisa pergi ke Korea dan mendapatkan pekerjaan di sana dan mengembangkan diri mereka berdasarkan pengalaman tersebut," ujar Giap dengan tulus.

Selain Giap, empat pemenang lainnya, Kasno dari Indonesia, Soun Vireak dari Kamboja, Avon Domalaon dari Filipina, dan Sampath dari Sri Lanka, juga memiliki kisah inspiratif masing-masing.

Lebih jauh, Menteri Lee berencana mengadakan pertemuan lanjutan dengan para pekerja migran untuk mendiskusikan pengembangan dari program EPS.

Share

Seoul

Comments

Other Posts