Lee Wu-yeol: BK Bukopin akan Berikan Dukungan Finansial pada Ekosistem EV Indonesia
Ekonomi hijau dan ekonomi syariah menjadi salah satu tema penting yang mendapatkan perhatian khusus dalam peringatan 50 tahun hubungan Republik Indonesia dan Republik Korea yang diselenggarakan di Roemah Djan, Jakarta Pusat, Selasa (5/12).
Peringatan yang diisi seminar internasional bertema “Fly Together for Another 50 Years: Upgrading Indonesia-Korea Relations in Economy, Politics, Culture, and Defense" itu dihadiri Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Djan Faridz, Dubes Korsel Lee Sang-deok, dan dibuka Ketua Umum Jaringan Media Siber (JMSI) Teguh Santosa. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang memberikan sambutan pembuka menyampaikan sambutannya melalui rekaman video.
CEO KB Bukopin, Lee Wu-yeol, yang menjadi pembicara dalam sesi pertama bertema "Nurturing Alternative Economy: Green Economy and Syariah Economy” memaparkan pandangannya mengenai kedua tema penting itu.
Pembicara lain dalam sesi ini adalah Amy Atmanto dari Masyarakat Ekonomi Syariah.
Lee Wu-yeol yang juga dikenal dengan nama Tom Lee mengatakan, baik Indonesia maupun Korea mengharapkan energi yang lebih ramah lingkungan, selain dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“KB Bukopin ingin memberikan kontribusi pada kehidupan yang lebih baik di Indonesia dan pembangunan di Indonesia dengan menyediakan berbagai dukungan finansial untuk membangun ekosistem electric vehicle atau kendaraan listrik,” katanya.
Untuk mencapai hal ini, pihaknya akan memperluas dukungan finansial bagi proyek yang terkait dengan ekosistem EV, dari kendaraan roda dua, roda empat, infrastruktur pengisian ulang, sampai bisnis baterai.
Dengan demikian BK Bukopin, sambungnya, juga berminat menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan kendaraan listrik di Korea dan Indonesia.
Sementara terkait dengan isu ekonomi syariah, Lee mengatakan, pihaknya juga memiliki ketertarikan. Bahkan mungkin sekali akan hadir bank syariah di Korea Selatan seiring dengan meningkatnya minat terhadap industri ekonomi halal.
Lee yakin, dengan membangun kerjasama berkelanjutan dalam mengimplementasikan konsep ekonomi hijau dan syariah, Indonesia dan Korea memasuki era baru kemitraan ekonomi yang lebih inklusif dan berdaya tahan untuk masa depan yang lebih baik.