Berharap pada Sistem Pemanas Revolusioner: Selamatkan Populasi Lansia di Seoul
Korea Selatan tengah memasuki musim dingin. Suhu di sana mencapai minus 14 derajat Celcius, dengan hembusan angin yang bertiup membuat udara semakin dingin hingga minus 22 derajat Celcius.
Keadaan ini cukup parah, bahkan angkutan umum saja tidak dapat melintas terutama di jalan berbukit. Ketinggian salju sekitar 3 sentimeter dan tidak beroperasinya bus otomatis akan menyulitkan warga. Apalagi, bus merupakan satu-satunya angkutan umum yang beroperasi di jalan sempit Dokseodang-ro dan bisa melewati beberapa kompleks apartemen.
Beruntung mereka memiliki sebuah sistem pemanas inovatif yang terpasang di bawah jalan. Tidak hanya mengurangi ketebalan salju, sistem tersebut sangat bermafaat dalam hal menyelamatkan nyawa ribuan warga di distrik berbukidt di Seoul itu.
Sistem pemanas ini sudah dipasang sejak 2019 dan penggunaannya terus dikembangkan ke distrik-distrik berisiko tinggi. Tahun lalu saja, Pemerintah Metropolitan Seoul menambahkan 151 sistem yang bertambah 10 titik (menjadi 161) yang dioperasikan pada 2023 di Distrik Seongdong.
Ada sejitar 419 sistem pemanas yang mencakup 65,96 kilometer jalan. Distrik Gangnam di Selatan Seoul memiliki 56 sistem, sementara Seongdong memiliki yang terpanjang dengan 6.800 meter. Kota ini sedang berupaya melindungi warganya dari bahaya lapisan es hitam.
Bagaimana tidak, sistem ini berpotensi mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Statistik Otoritas Lalu Lintas Jalan Raya Korea mencatat lebih dari 4.600 kecelakaan dalam lima tahun terakhir akibat es hitam, dengan lebih dari 70 persen terjadi antara Desember dan Januari.
Sayangnya, ada kendala dalam masalah biaya, di mana pemasangan dihargai sekitar 100 juta won per 100 meter. Hanya distrik-distrik dengan dana penanggulangan bencana yang cukup besar yang dapat memasangnya.
Dalam menghadapi risiko kecelakaan yang berulang, kantor distrik tetap mempertimbangkan faktor topografi dan tingkat lalu lintas sebelum memutuskan lokasi pemasangan. Pemerintah kota dan kantor distrik bersama-sama bertanggung jawab atas pemeliharaan jalan utama dan samping.
Beruntung beberapa kantor distrik mulai memasang trotoar berpemanas untuk lansia dan populasi muda. Walau begitu, beberapa lingkungan seperti Haebangchon di Distrik Yongsan masih membutuhkan perhatian lebih.
Para ahli menilai bahwa langkah-langkah ini dapat menjadi contoh yang baik untuk membangun infrastruktur yang mendukung anggota masyarakat yang rentan.