Kata Korut tentang Darurat Militer Korsel: Konyol, Absurd, dan Mengejutkan
Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara juga terkejut mendengar darurat militer yang diumumkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol pada Selasa malam, 3 Desember 20204.
Sumber tidak resmi Kedutaan Korea Utara di Jakarta mengatakan, deklarasi darurat militer itu konyol (ridiculous), tidak masuk akal (absurd), dan mengejutkan (surprising).
“Mungkin dia mencoba mencari jalan keluar dari upaya pemakzulan dengan ide konyol ini,” ujar sumber tidak resmi Korut di Jakarta seperti dikutip dari RMOL.id.
“Darurat militer itu dibatalkan enam jam setelah diumumkan. Sungguh absurd dan mengejutkan,” tambah sumber tidak resmi Korut itu.
Ketika mengumumkan darurat militer, Presiden Yoon mengatakan, bahwa langkah ini terpaksa dia ambil untuk menghentikan manuver kelompok oposisi yang memiliki kaitan dengan Korea Utara.
“Saudara-saudara sekalian, saya menyatakan keadaan darurat militer untuk melindungi Republik Korea yang merdeka dari ancaman pasukan komunis Korea Utara, untuk membasmi kekuatan anti-negara pro-Korea Utara yang tidak tahu malu yang merampas kebebasan dan kebahagiaan rakyat kita, dan untuk menjaga tatanan konstitusional yang bebas,” ujar Presiden Yoon.
“Melalui keadaan darurat militer ini, saya akan membangun kembali dan melindungi Republik Korea yang merdeka, yang sedang jatuh ke jurang kehancuran nasional,” tambahnya.
Dia mengatakan, dirinya akan membasmi akar penyebab kehancuran nasional dan kekuatan anti-negara yang terus-menerus terlibat dalam perilaku jahat.
“Ini adalah langkah yang tidak dapat dihindari untuk menjamin kebebasan dan keselamatan rakyat, serta keberlanjutan bangsa dari agitasi kekuatan anti-negara yang berusaha menggulingkan sistem, dan untuk mewariskan negara yang tepat kepada generasi mendatang,” ujar Yoon sambil menambahkan bahwa dirinya akan membasmi kekuatan anti-negara dan menormalkan bangsa dalam waktu sesingkat mungkin.
Yoon juga mengatakan, darurat militer mungkin ada beberapa ketidaknyamanan bagi warga negara yang baik yang telah percaya dan mengikuti nilai-nilai konstitusional demokrasi yang bebas.
“Tetapi kami akan berusaha untuk meminimalkan ketidaknyamanan tersebut,” demikian Yoon.
Enam jam kemudian Yoon mencabut darurat militer. Dan kini menghadapi ancaman pemakzulan yang semakin nyata.